SCRIPT IKLAN SOBAT KIRI
SCRIPT IKLAN SOBAT KANAN

Thursday, 28 July 2011

biologi


Kerajaan :            Animalia
Filum        :            Echinodermata
Kelas        :            Asteroidea

Bintang laut, walaupun dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan sebutan starfish, hewan ini sangat jauh hubungannya dengan ikan. Bintang laut merupakan hewan invertebrata yang termasuk dalam filum Echinodermata, dan kelas Asteroidea. Bintang laut merupakan hewan simetri radial dan umumnya memiliki lima atau lebih lengan. Bintang laut tidak memiliki rangka yang mampu membantu pergerakan. Rangka mereka berfungsi sebagai perlindungan. Mereka bergerak dengan menggunakan sistem vaskular air. Mereka bergantung kepada kaki tabung yang terletak di bagian ventral lengan bintang ular, yang berfungsi untuk pergerakan dan membantu makan. Bintang laut sebenarnya adalah makhluk hidup yang bebas, namun dikarenakan ketiadaannya organ gerak yang memadai, bintang laut hanya bergerak mengikuti arus air laut.

Gulma laut atau rumput laut merupakan salah satu sumber daya hayati yang terdapat di wilayah pesisir dan laut. Istilah "rumput laut" adalah rancu secara botani karena dipakai untuk dua kelompok "tumbuhan" yang berbeda. Dalam bahasa Indonesia, istilah rumput laut dipakai untuk menyebut baik gulma laut dan lamun.
Yang dimaksud sebagai gulma laut adalah anggota dari kelompok vegetasi yang dikenal sebagai alga ("ganggang"). Sumber daya ini biasanya dapat ditemui di perairan yang berasosiasi dengan keberadaan ekosistem terumbu karang. Gulma laut alam biasanya dapat hidup di atas substrat pasir dan karang mati. Di beberapa daerah pantai di bagian selatan Jawa dan pantai barat Sumatera, gulma laut banyak ditemui hidup di atas karang-karang terjal yang melindungi pantai dari deburan ombak. Di pantai selatan Jawa Barat dan Banten misalnya, gulma laut dapat ditemui di sekitar pantai Santolo dan Sayang Heulang di Kabupaten Garut atau di daerah Ujung Kulon Kabupaten Pandeglang. Sementara di daerah pantai barat Sumatera, gulma laut dapat ditemui di pesisir barat Provinsi Lampung sampai pesisir Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam.
Selain hidup bebas di alam, beberapa jenis gulma laut juga banyak dibudidayakan oleh sebagian masyarakat pesisir Indonesia. Contoh jenis gulma laut yang banyak dibudidayakan di antaranya adalah Euchema cottonii dan Gracilaria spp. Beberapa daerah dan pulau di Indonesia yang masyarakat pesisirnya banyak melakukan usaha budidaya gulma laut ini di antaranya berada di wilayah pesisir Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi Kepulauan Riau, Pulau Lombok, Sulawesi, Maluku dan Papua.
Secara botani, yang dimaksud sebagai rumput laut adalah lamun, sekelompok tumbuhan sejati anggota kelompok monokotil yang telah beradaptasi dengan air laut, bahkan tergantung pada lingkungan ini. Lamun kurang berarti secara ekonomi bagi manusia, tetapi padang lamun menjadi tempat hidup yang disukai berbagai penghuni perairan laut dangkal di daerah tropika.
Landak laut atau disebut juga bulu babi (Echinoidea) merupakan hewan yang biasanya hidup di 1. daerah pantai 2. atas batu karang 3. dasar laut 4. dalam lumpur 5. sumur-sumuran daerah pantai 6. muara sungai (dengan membenamkan diri di tanah liat atau di bawah karang)
Hewan-hewan yang termasuk kelas ini berbentuk bundar tak berlengan, tetapi memilki duri yang dapat digerakkan.
  b  s
















Asteroidea  • Ophiuroidea  • Echinoidea  • Holothuroidea  • Crinoidea



Pisces (Agnatha  • Chondrichthyes  • Osteichthyes)  • Amphibia  • Reptilia  • Aves  • Mammalia
AnimalandIndonesia.jpg

Spons (Porifera) merupakan hewan multiseluler yang paling  primitif. Hewan ini hidup menetap di dasar perairan. Bergquist (1978) mengatakan bahwa sebagian besar spons mengambil makanan dengan cara menyaring bahan organik yang terdapat di air. Hampir 99% spons hidup di perairan laut. Spons laut memiliki potensi bioaktif yang sangat besar. Kandungan bioaktif tersebut dikelompokan beberapa kelompok besar yaitu antiflammantory, antitumor, immunosuppessive, antivirus, antimalaria, antibiotik, dan antifouling (Sipkema et al,. 2004).
Kepiting adalah binatang anggota krustasea berkaki sepuluh dari upabangsa (infraordo) Brachyura, yang dikenal mempunyai "ekor" yang sangat pendek (bahasa Yunani: brachy = pendek, ura = ekor), atau yang perutnya (abdomen) sama sekali tersembunyi di bawah dada (thorax). Tubuh kepiting dilindungi oleh kerangka luar yang sangat keras, tersusun dari kitin, dan dipersenjatai dengan sepasang capit. Ketam adalah nama lain bagi kepiting.
Kepiting terdapat di semua samudra dunia. Ada pula kepiting air tawar dan darat, khususnya di wilayah-wilayah tropis. Rajungan adalah kepiting yang hidup di perairan laut dan jarang naik ke pantai, sedangkan yuyu adalah ketam penghuni perairan tawar (sungai dan danau).
Kepiting beraneka ragam ukurannya, dari ketam kacang, yang lebarnya hanya beberapa milimeter, hingga kepiting laba-laba Jepang, dengan rentangan kaki hingga 4 m [1].
Kepiting sejati mempunyai lima pasang kaki; sepasang kaki yang pertama dimodifikasi menjadi sepasang capit dan tidak digunakan untuk bergerak. Di hampir semua jenis kepiting, kecuali beberapa saja (misalnya, Raninoida), perutnya terlipat di bawah cephalothorax. Bagian mulut kepiting ditutupi oleh maxilliped yang rata, dan bagian depan dari carapace tidak membentuk sebuah rostrum yang panjang [2]. Insang kepiting terbentuk dari pelat-pelat yang pipih ("phyllobranchiate"), mirip dengan insang udang, namun dengan struktur yang berbeda [3].
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Upafilum: Crustacea
Kelas: Malacostraca
Ordo: Decapoda
Upaordo: Pleocyemata
Infraordo: Brachyura
Linnaeus, 1758

Mangroves are various kinds of trees up to medium height and shrubs that grow in saline coastal sediment habitats in the tropics and subtropics – mainly between latitudes 25° N and 25° S. The word is used in at least three senses: (1) most broadly to refer to the habitat and entire plant assemblage or mangal,[1] for which the terms mangrove forest biome, mangrove swamp and mangrove forest are also used, (2) to refer to all trees and large shrubs in the mangal, and (3) narrowly to refer to the mangrove family of plants, the Rhizophoraceae, or even more specifically just to mangrove trees of the genus Rhizophora.
The mangrove biome, or mangel, is a distinct saline woodland or shrubland habitat characterized by a depositional coastal environments, where fine sediments (often with high organic content) collect in areas protected from high-energy wave action. Mangroves dominate three quarters of tropical coastlines.[2] The saline conditions tolerated by various mangrove species range from brackish water, through pure seawater (30 to 40 ppt), to water concentrated by evaporation to over twice the salinity of ocean seawater (up to 90 ppt).[3][2]

Ikan sapu-sapu atau ikan bandaraya adalah sekelompok ikan air tawar yang berasal dari Amerika tropis yang termasuk dalam famili Loricariidae, namun tidak semua anggota Loricariidae adalah sapu-sapu. Ikan ini dikenal sebagai pemakan alga/"lumut" dan sangat populer sebagai ikan pembersih akuarium. Dalam perdagangan ikan internasional ia dikenal sebagai plecostomus atau singkatannya, plecos dan plecs. Di Malaysia orang menyebutnya "ikan bandaraya" karena fungsinya seperti petugas pembersih kota ("bandar"). Di Indonesia, analogi yang sama juga dipakai tetapi alatnya yang dipakai sebagai nama (sapu). Ikan ini nyaris dapat hidup bersama dengan ikan akuarium apa saja dan diperdagangkan dalam ukuran kecil atau sedang. Meskipun demikian, ia bisa tumbuh sepanjang 60 cm dan menjadi kurang aktif dan kurang bersahabat.
Ikan ini omnivora (pemakan segala) tapi biasanya mencari sisa-sisa tumbuhan air di malam hari.
Sebenarnya sapu-sapu mencakup banyak jenis anggota Loricariidae, meskipun yang paling umum dikenal adalah Hypostomus plecostomus. Karena banyaknya impor berbagai macam sapu-sapu, dan banyak sekali yang belum diidentifikasi secara benar, disusunlah suatu daftar sapu-sapu yang disebut nomor-L (L-number) untuk mencirikannya secara sementara.
Lobster kebanyakan datang dari pesisir timur laut Amerika.Lobster bercapit jangan dibingungkan dengan lobster spiny, yang tidak memiliki capit (chelae) dan tidak berhubungan dekat. Hubungan terdekat dari lobster bercapit adalah lobster reef Enoplometopus dan tiga keluarga dari crayfish air tawar.
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Upafilum: Crustacea
Kelas: Malacostraca
Ordo: Decapoda
Upaordo: Pleocyemata
Infraordo: Astacidea
Famili: Nephropidae





0 comments:

Post a Comment