SCRIPT IKLAN SOBAT KIRI
SCRIPT IKLAN SOBAT KANAN

Saturday, 10 September 2011

Upaya Mencari Bukti Kehidupan di Mars

PLANET kembaran Bumi, Mars, tak henti-hentinya memberikan ''kejutan'' kepada para ilmuwan. Dimulai dari tim peneliti dari Mars Global Surveyor (MGS), pesawat NASA yang diluncurkan pada tahun 1996 dan mengorbit Mars sejak 2 September 1997, berhasil menemukan jejak air yang baru terbentuk kurang dari empat belas tahun lalu. Jejak air ini memberikan petunjuk kemungkinan masih adanya kehidupan di bawah permukaan tanah planet merah ini.

Upaya mencari bukti kehidupan di luar Bumi, yakni di Mars dan anggota tata surya lainnya dan bahkan makhluk supercerdas di luar tata surya atau  lebih populer  dengan sebutan alien atau ET (exstraterrestrial intelegence), hingga kini belum juga membawa hasil. Namun, ketiadaan bukti itu tidak menyurutkan semangat para ilmuwan untuk tetap mencarinya. Bukti kehidupan itu, jika nanti ditemukan, tentu akan membuat heboh masyarakat. Bumi bukan lagi satu-satunya benda langit yang dihuni makhluk hidup. Sebaliknya, bila nanti ternyata bukti tidak kunjung ditemukan, itu pun bermakna penting, planet Bumi memang sangat istimewa di galaksi kita (Bima Sakti) yang mahaluas ini.

Untuk mencari jejak kehidupan di tata surya, telah diluncurkan sejumlah pesawat pengorbit dan robot pendarat di Mars. Tujuannya, untuk mempelajari kondisi atmosfer Mars, permukaannya, sejarah geologi serta komposisi kimia tanah dan batuan Mars. Pesawat paling canggih yang mengorbit Mars beberapa tahun lalu yang belum lama ini  mengi­rimkan foto-foto baru yang menunjukan adanya aliran suatu cairan di permukaan Mars adalah Mars Reconnaissance Orbiter (MRO).  MRO  ini bermassa 2.180 kg (massa bersih satelit 1.031 kg dan 1.149 kg bahan bakar) atau 3 kali  massa Odyssey, merupakan wahana antariksa terbesar untuk misi ke Mars. MRO diluncurkan bulan Agustus 2005 dengan menggunakan roket penbdorong Atlas Vbuatan Lockheed Martinb di Cape Canaveral, Florida. Tiba di Mars pada Maret 2006. MRO akan melakukan manuver dalam lintasan elips dengan kecepatan 4 hingga 6 kali pengereman guna menghemat bahan bakar sebelum mengorbit Mars.

Wahana MRO dilengkapi 6 instrumen utama, yaitu High Resolution Imaging Science Exsperiment (HiRISE), yaitu kamera pencitra beresolusi tinggi,  Compac Reconnaissance Imaging Spectrometer for Mars Experiment (CRISM), yaitu spektrometer dalam rentang cahaya tampak dekat inframerah untuk mempelajari komposisi permukaan, Mars Ckinate sounder (MCS), yaitu radiometer inframerah untuk mempelajaru atmosfer dan SHAI-low subsurface sounding Radar (SHARD) untuk mencari air bawah permukaan, Contest Camera (CTX) untuk memberikan medan pandang luas dam Mars Color Imager (MARCI) guna mengamati awan dan badai debu.
Instrumen ilmiah mampu bekerja penuh satu tahun Mars (atau dua tahun Bumi) hingga berakhir tahun 2011. Instrumen ini digerakkan oleh tenaga listrik sebesar 1.000 watt yang dihasilkan dari 3.744 sel surya seluas 10 meter persegi.

Tabrakan Komet

Air adalah sumber kehidupan. Tanpa adanya air kemungkinan besar tak akan pernah ada kehidupan di Bumi. Tabrakan komet-komet dengan Bumi di masa lampau adalah bagian penting dari evolusi Bumi dan dipercayai telah mengubah Bumi yang gersang menjadi planet yang berlimpah air. Kita mengetahui permukaan lautan lebih luas dibandingkan daratan. Planet-planet lain di tata surya, termasuk Mars, diduga kuat juga mendapat serangan komet-komet dan asteroid jauh di masa silam. Salah satu contohnya adalah tabrakan komet Shoemaker-Levy 9 dengan Jupiter yang sangat spektakuler itu. Keberadaan kawah-kawah di Mars, Merkurius, serta Bulan, merupakan bukti terjadinya tumbukan-tumbukan tersebut.
Dari seluruh benda langit di tata surya, Mars paling mirip Bumi meski kondisinya masih terlalu ekstrem bagi makhluk hidup (termasuk manusia) untuk tinggal di sana. Ditemukannya kanal-kanal atau lembah-lembah raksasa di permukaan Mars memberikan petunjuk keberadaan air yang melimpah di masa lalu. Anehnya, mengapa saat ini genangan air ataupun air yang mengalir tidak ditemukan di permukaan Mars seperti di Bumi? Dengan asumsi bahwa komet-komet dulu pernah membombardir Mars, ke mana hilangnya air dari permukaan Mars? Apakah air itu meresap ke dalam tanah dan batuan Mars?

Pencarian kehidupan sederhana di planet Mars diawali oleh pendaratan pesawat Viking 1 dan 2 pada tahun 1976. Meski sudah melakukan analisis tanah Mars, ternyata pesawat yang mendarat di dua tempat berbeda itu tidak menemukan tanda-tanda adanya kehidupan sederhana. Juga, tidak ditemukan jejak air di sekitar tempat pendaratan. Meski demikian, pesawat Viking telah memberikan data-data penting tentang kondisi permukaan serta cuaca dan iklim di tempat pendaratan yang menjadi acuan bagi misi-misi berikutnya.

Temuan Baru

Penemuan adanya pola saluran atau lembah kecil (gully) menyerupai bekas aliran di lereng-lereng bukit atau kawah pada kawasan lintang menengah dan tinggi Mars telah diumumkan tim MGS sejak Juni 2000. Mars Global Surveyor (MGS) membawa tiga kamera, yaitu kamera dengan resolusi 1,5 meter per piksel, 240 meter per piksel, dan 7,5 kilometer per piksel. MGS berhasil mengumpulkan lebih dari 240.000 foto Mars. Sayangnya, MGS tidak mengirimkan sinyal ke Bumi sejak 2 November 2006. Warna pola aliran itu lebih gelap dari sekitarnya. Ini lebih menyerupai bekas aliran debu atau pasir halus (bukan air) yang mengalir di lereng-lereng karena terpaan angin. Ada puluhan ribu pola alir­an serupa ditemukan oleh pesawat peng­orbit Mars Global Surveyor (MGS), Mars Express milik ESA serta pesawat terbaru Mars Reconnaissance Orbiter (MRO).

Melalui analisis data, tim peneliti MGS menemukan bukti adanya jejak aliran air yang relatif baru terbentuk di dua tempat terpisah, yaitu di lereng sebuah kawah tak bernama di kawasan Terra Sirenum dan Centauri Montes. Berbeda dari gully pada umumnya yang tampak lebih gelap dari sekitarnya, jejak aliran air ini tampak lebih terang.
Kawasan Centauri Montes terletak pada 38,7 derajat Lintang Selatan (LS) dan 263,3 derajat bujur. Lembah atau pola saluran berada pada lereng kawah pada sisi yang menghadap ke arah ekuator Mars. Pola aliran air di Centauri Montes dikenali pertama kali oleh tim dari MGS dari foto yang diambil pada 10 September 2005. Pengecekan terhadap foto daerah yang sama dan diambil pada 21 Februari 2004 memperlihatkan masih adanya pola aliran tersebut. Pencarian data menemukan foto lokasi yang sama dipotret pada 20 Agustus 1999. Ternyata, pola aliran air saat itu belum ada. Ini berarti bahwa pola aliran air di Centauri Montes terbentuk setelah 20 Agustus 1999 dan sebelum 21 Februari 2004.

Penemuan pola aliran air lainnya yaitu di lereng kawah di kawasan Terra Sirenum (36,6 derajat Lintang Selatan dan 161,8 Bujur Barat). Kamera MGS mengambil foto daerah ini pada 26 Agustus dan 25 September 2005. Setelah ditelusuri ke belakang, ternyata foto yang diambil pada 22 Desember 2001 tidak memperlihatkan adanya pola aliran itu. 

Sementara itu,  foto-foto permukaan Mars terbaru  yang dikirimkan oleh  wahana antariksa MRO (Mars Reconnaissance Orbiter) menunjukan adanya suatu  tanda-tanda jejak aliran air yang muncul dari bebatuan Mars. Hal ini menjadi temuan terbaik yang menunjukkan adanya aliran suatu cairan. Temuan ini  dimuat dalam, Jurnal Science vol 333 no. 6043, 5 Agustus 2011.  Sebuah foto yang dikirimkan MRO menunjukkan adanya saluranan panjang dan gelap selebar beberapa meter yang muncul di antara bebatuan dan mengalir menuruni lereng curam sejauh ratusan meter ke daratan di bawahnya. (Amien Nugroho).

0 comments:

Post a Comment